Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi matriks menghasilkan wewenang ganda yaitu wewenang horizontal dan wewenang fungsional. Wewenang horizontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya sesuai dengan keahlian yang akan tetap melekat sampai proyek selesai. Akibat mempunyai dua wewenang, dalam melaksanakan kegiatannya setiap anggota juga harus melaporkan kepada dua atasan untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul. Biasanya manajer proyek diberi mandat untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah sebagai manajer proyek untuk kemudian langsung dilaporkan kepada manajer puncak.
Kebaikan organisasi ini terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik, organisasi ini juga tidak mengganggu struktur organisasi yang ada. Sedangkan kelemahannya yaitu apabila manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut, maka dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid. Berikut ini diuraikan beberapa kelebihan dan kekurangan organisasi matriks.
1. Kelebihan organisasi matriks antara lain:
a. Ada fleksibilitas pada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas,
b. Mendorong kerjasama antar berbagai keterampilan, dan
c. Merupakan tempat latihan manajer-manajer stratejik.
2. Kekurangan organisasi matriks antara lain:
a. Pertanggungan jawab ganda dapat membuat kebingungan dan kebijakan yang kontradiktif,
b. Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal, dan
c. Dapat mengarah pada konflik antar bagian.
. Nokia, British Petroleum, dan Michelin adalah
contoh perusahaan yang mengadopsi sistem ini. Namun kemudian terdapat masalah
yang ada dalam penerapan organisasi matriks ini dimana dua ataupun tiga manajer
yang ada dalam satu perusahaan tersebut haruslah sepakat dengan satu keputusan
yang sama dan hal ini akan memperlambat kinerja perusahaan. Solusinya kemudian
adalah adanya lapisan matriks yang berusaha untuk mengatasi masalah struktur
matriks tersebut dengan cara menuntut pertanggungjawaban dari seluruh fungsi
yang ada dalam organisasi dengan tidak memerhatikan manajemen matriks dengan
strukturnya yang cukup rumit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar