Proses Pengambilan Keputusan Manajerial (Manajerial Decision Making)
Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa
alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan (decision making)
adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian
memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital
dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan
bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan
sumber daya dan meraih sasaran. Dengan demikian setiap manajer harus
menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan.
Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan
hasil dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan
bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai
factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka
pandangan yang bertentangan.
Macam-macam keputusan :
1. Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup
sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan
pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan
untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak
familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan
konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak
terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya
begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks.
Kepastian , resiko, ketidakpastian dan ambiguitas
Kepastian (certainly)
Terjadi jika ionformasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
tersedia dengan lengkap. Para manager memiliki informasi mengenai
kondisi biaya operasi, biaya, batasan-batasan sumber daya, dari
masing-masing tindakan serta kemungkinan perolehan hasil yang akan
diperoleh
Resiko (risk)
Terjadi apabila sebuah keputusan memiliki sasaran yang jelas dan
didasarkan pada informasi yang baik, namun konsekuensi masa depan dari
masing-masing alternative keputusan tidak pasti. Analisis statistic
dapat digunakan untuk mengalkulasi kemungkinan keberhasilan atau
kegagalan. Ukuran resiko dapat mengidentifikasikan kemungkinan kegagalan
suatu alternative dimasa depan.
Ketidakpastian (uncertainly)
Berarti manajer mengetahui sasaran mana yang ingin diraih tetapi
informasi mengenai alternative dan kejadian masa depan tidak lengkap.
Manajer tidak memiliki informasi yang cukup jelas mengenai berbagai
alternative atau untuk mengestimasi resikonya. Factor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan seperti harga, biaya produksi, volume atau
tingkat suku bunga. Masa depan sulit di analisis dan diprediksi.
Ambiguitas (ambiquity)
Ambiguitas selama ini dianggap sebagai situasi keputusan tersulit yang
harus dilakukan. Ambiguitas memiliki arti bahwa sasaran-sasaran yang
harus diraih/masalah yang harus dilakukan tidak jelas.
Langkah-langkah pengambilan keputusan
1. Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik dalam bentuk masalah
maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian
organisasional kurang dari sasaran yang ditetapkan.
Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah pertama dalam
mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan
eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
2. Diagnosis dan analisis penyebab
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik perhatian manager,
pemahaman situasi harus diperjelas. Diagnosis adalah salah satu langkah
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Pengembangan altrnatif
Pada saat masalah atau kesempatan telah dapat dikenali dan dianalisis,
pembuat keputusan mulai mempertimbangkan untuk melakukan tindakan yang
diperlukan. Langkah berikutnya adalah menghasilkan alternative solusi
yang mungkin dapat menanggapi kebutuhan situasi dan memperbaiki
sebab-sebab yang mendasari.
4. Pemilihan alternative yang diharapkan
Ketika beberapa alternative telah dikembangkan, harus dipilih salah
satunya. Keputusan pilihan adalah seleksi yang paling menjanjikan dari
beberapa alternative tindakan. Alternative terbaik menyediakan solusi
terbaik sesuai dengan sasaran menyeluruh dan nilai-nilai organisasi
serta dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan penggunaan sumber
daya seminimal mungkin.
5. Implementasi alternative yang dipilih
Termasuk dalam tahap implementasi adalah penggunaan kemampuan
manajerial, administrative, dan persuasive untuk meyakinkan alternative
yang dipilih dapat dikerjakan.
Gaya pengambilan keputusan (style of decision making)
1. Gaya direktif
Digunakan oleh orang-orang yang menyukai solusi jelas dan sederhana terhadap masalah.
2. Manajemen dengan gaya analitis
Sebaliknya suka mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan pada sebanayk mungkin data yang mereka kumpulkan.
3. Orang-orang yang cenderung memiliki gaya konseptual
Juga suka mempertimbangkan sejumlah besar informasi. Walau demikian,
mereka lebih punya orientasi social daripada orang-orang yang memiliki
gaya analitis dan suka berbincang-bincang dengan orang lain mengenai
suatu masalah dan kemungkinan alternative bagi pemecah masalah
tersebut.
4. Gaya perilaku
Sering diterapkan oleh manager yang memiliki perhatian besar pada orang-orang lain selaku individu.
Source: http://bomeey89.blogspot.com/2010/05/pengambilan-keputusan-manajerial.html